TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan
protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol
TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai
sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan
untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport
jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol
ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat
IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk
dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga
bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk
jaringan yang heterogen.
Protokol
TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan
oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan
konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for
Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
>>
Pengertian IP Address
IP
address merupakan singkatan dari Internet Protokol (IP) Address atau dalam
Bahasa Indonesia berarti alamat internet protokol. Seperti halnya suatu alamat rumah, IP address merupakan suatu cara untuk
mengetahui asal atau alamat suatu komputer berupa sistem penomoran
masing-masing komputer yang bersifat unik atau tidak sama. Sistem penomoran itu
sendiri terdiri dari empat bagian yang dipisahkan oleh titik contoh :
202.155.245.2
Setiap komputer yang terhubung dengan
internet memiliki IP address ini. Fungsinya adalah untuk melacak asal komputer
tersebut dengan mengetahu asal negara dan kota asal komputer tersebut. Dengan
kata lain ketika anda berseluncur di dunia maya misalnya ketika mengirim email,
mengklik iklan adsense, atau menghacking komputer orang lain dan sebagainya,
maka seseorang diluar sana bisa mengetahui lokasi anda yang sebenarnya dari IP
address tersebut.
Ada beberapa cara
untuk menyembunyikan IP address atau mengacak IP address, namun penulis tidak
menyarankan untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum atau berbuat
kecurangan. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan program yang dapat
menyembunyikan IP address anda atau mengacak/merubah IP address anda setiap
beberapa menit sekali, seolah-olah anda berasal dari lokasi yang berbeda dari
lokasi anda yang sebenarnya. Program tersebut dapat anda dapatkan di internet
secara gratisan atau berbayar dengan mencarinya di search engine. Catatan
tambahan, gunakanlah program tersebut untuk menjaga privacy anda, dan bukan
untuk berbuat hal-hal negatif yang dapat merugikan diri anda sendiri.
>>
Pengelompokkan IP Address
Jumlah IP address
yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar
lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh
dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP
Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat
dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host
(host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang
lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID
yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network
bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian
network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address
dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas
E.
Perbedaan tiap kelas
adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit
jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat
besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan
multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet
Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit
pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
Bit pertama IP
address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24
bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada
kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16
juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan
jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar
berikut ini:
- IP address kelas A
Dua bit IP address
kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara
128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID =
167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP
dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network
dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
- IP address kelas B
IP address kelas C
mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama
IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID
8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host.
- IP address kelas C
IP address kelas C
digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu
diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit
berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address
ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address kelas E
tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini
diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Cara Merubah IP
Address di Windows
1. Klik “Start” di
pojok kiri windows
2. Klik “Run”
3. Type “command” dan klik ok
2. Klik “Run”
3. Type “command” dan klik ok
Setelah itu mestina
sekarang ada di MSDOS prompt screen
4. Type
“ipconfig/release” setelah itu enter
5. Type “exit” dan keluar dari prompt
6. Carilah “Network Places” atau “My Network Places” di Dekstop, lalu klik kanan
7. Klik “Properties”
5. Type “exit” dan keluar dari prompt
6. Carilah “Network Places” atau “My Network Places” di Dekstop, lalu klik kanan
7. Klik “Properties”
Seharusnya akan
muncul screen dengan title “Local Area Connection” atau kata kata yang serupa
dengan itu
8. Klik kanan pada
“Local Area Connection” dan pilih “Properties”
9. Masuk di “General” lalu klik kanan pada “Internet Protocol (TCP/IP)”
10. Klik “Use the following IP addres”
11. Pilih “IP Address” dan rubahlah angka angka di situ sesuka anda, isilah sampai batas,
contoh : 121.121.12.121 <<— ini yang sudah di rubah
12. Setelah itu press “Tab” dan ini akan otomatis terisi di “Subnet Mask” dengan default angka.
13. klik “ok” di situ dan “ok” lagi
9. Masuk di “General” lalu klik kanan pada “Internet Protocol (TCP/IP)”
10. Klik “Use the following IP addres”
11. Pilih “IP Address” dan rubahlah angka angka di situ sesuka anda, isilah sampai batas,
contoh : 121.121.12.121 <<— ini yang sudah di rubah
12. Setelah itu press “Tab” dan ini akan otomatis terisi di “Subnet Mask” dengan default angka.
13. klik “ok” di situ dan “ok” lagi
Seharusnya sudah
kembali ke “Local Area Connection”
14. Klik kanan
kembali pada “Local Area Connection” dan ke “Properties” lagi.
15. Kembali ke “TCP/IP” settings
16. Kali ini pilih “Obtain an IP address automatically”
tongue.gif 18. kemudian “ok” dan “ok” sekali lagi.
17. Sekarang Kamu punya IP Addres yang Baru.
15. Kembali ke “TCP/IP” settings
16. Kali ini pilih “Obtain an IP address automatically”
tongue.gif 18. kemudian “ok” dan “ok” sekali lagi.
17. Sekarang Kamu punya IP Addres yang Baru.
Dengan sedikit
Praktek, kamu akan bisa dengan melakukan proses ini dalam 15 detik saja.
Catatan :
Ini hanya merubah dynamic IP Addres kamu, bukan ISP/IP Addres kamu.
Jika kamu berencana untuk hacking website dengan menggunakan trik ini, kamu harus sangat hati hati, karena dengan sedikit kesalahan saja, maka kamu akan meninggalkan jejak yang dapat terlacak.
Ini hanya merubah dynamic IP Addres kamu, bukan ISP/IP Addres kamu.
Jika kamu berencana untuk hacking website dengan menggunakan trik ini, kamu harus sangat hati hati, karena dengan sedikit kesalahan saja, maka kamu akan meninggalkan jejak yang dapat terlacak.
Cara Merubah IP
Address di Linux
Setting IP address
pada sistem operasi Linux bisa dilakukan dalam dua mode yaitu mode teks
(Console) dan mode grafis (GUI).
Konfigurasi IP di
sistem operasi linux tidaklah sulit seperti yang dibayangkan, jika anda tidak
suka teks mode anda bisa menggunakan mode grafis.
Hampir semua distro
Linux keluaran terbaru sudah menyediakan program berbasis GUI untuk mengatur IP
address. Sebagai bahan percobaan saya gunakan Linux Ubuntu, berikut ini langkah
langkahnya.
Mode teks
File konfigurasi IP
terletak pada /etc/network/interfaces . Untuk membuka file tersebut gunakan
teks editor vim dengan hak akses sebagai root. Berikut ini perintahnya.
sudo vim
/etc/network/interfaces
ketikan perintah
diatas dan tekan enter maka anda akan diminta untuk mengisikan password root.
Perintah sudo adalah perintah untuk menggunakan hak akses super user (root),
sudo = Super User Do.
Setelah file
konfigurasi tersebut terbuka, cari bagian yang terdapat kata eth0 (ethernet
card pertama). Misalkan saya ingin menyetting IP 192.168.0.3, maka pada bagian
eth0 ubah menjadi seperti berikut.
auto eth0
iface eth0 inet
static
network 192.168.0.0
broadcast
192.168.0.255
address 192.168.0.3
netmask 255.255.255.0
Setelah selesai
mengedit, langkah selanjutnya adalah merestart service network supaya
konfigurasi IP yang baru bisa dijalankan. Berikut ini perintahnya.
untuk menghentikan
sevice ketikan :
sudo
/etc/init.d/networking stop
untuk menjalankan
service ketikan :
sudo
/etc/init.d/networking start
Sekarang ketikan
perintah ifconfig eth0 untuk mengecek apakah IP address sudah berubah.
Selain untuk mengecek
alamat IP perintah ifconfig bisa juga digunakan untuk setting IP secara tidak
permanen, artinya settingan IP akan kembali seperti semula ketika komputer
direstart. Berikut ini cara menyetting IP tidak permanen menggunakan perintah
ifconfig.
bentuk umum :
sudo ifconfig eth0
[alamat IP] netmask [netmask] broadcast [alamat broadcast]
contoh :
sudo ifconfig eth0
192.168.0.3 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.0.255
Mode grafis
Bagi anda yang tidak
suka dengan teks mode berikut ini cara konfigurasi IP yang berbasis grafis.
Pertama klik system , lalu pilih administration , kemudian klik network.
konfigurasi IP
address di linux
Pilih wired
connection lalu klik tombol properties.
konfigurasi IP address di linuxDisini anda bisa mengisikan alamat IP dan subnet mask yang ingin anda gunakan. Selamat mencoba.
konfigurasi IP address di linuxDisini anda bisa mengisikan alamat IP dan subnet mask yang ingin anda gunakan. Selamat mencoba.
pengertian Jaringan LAN
Jaringan Komputer secara umum ada 5 macam, yaitu LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), Internet, dan Wireless (tanpa kabel). Sebenarnya, konsep dari Jenis Jaringan Komputer sama, yaitu untuk menghubungkan berbagai perangkat jaringan untuk dapat berkomunikasi dan berbagi sumber daya. Hanya yang membedakan adalah dari letak geologis-nya (mencakup wilayah dan area jaringan) dan teknologi yang digunakan (seperti penggunaan jenis kabel yang berbeda, IP Addressing sesuai kelas-nya, dan sistem keamanan (security) yang berbeda). Jadi, saya akan memaparkan tentang ke-5 Jenis Jaringan Komputer menurut sumber-sumber yang saya dapatkan, baik dari para guru SMK N 3 Singaraja dan softcopy maupun hadrcopy yang saya miliki.* LAN (Local Area Network)
gambar: contoh Jaringan LAN
Local Area Network atau LAN, merupakan suatu Jenis Jaringan Komputer dengan mencakup wilayah lokal. Dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup sederhana dan populer, seperti menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan lain sebagainya.Contoh dari jaringan LAN seperti komputer-komputer yang saling terhubung di sekolah, di perusahaan, Warnet, maupun antar rumah tetangga yang masih mencakup wilayah LAN.
Keuntungan dari penggunaan Jenis Jaringan Komputer LAN seperti lebih irit dalam pengeluaran biaya operasional, lebih irit dalam penggunaan kabel, transfer data antar node dan komputer labih cepat karena mencakup wilayah yang sempit atau lokal, dan tidak memerlukan operator telekomunikasi untuk membuat sebuah jaringan LAN.
Kerugian dari penggunaan Jenis Jaringan LAN adalah cakupan wilayah jaringan lebih sempit sehingga untuk berkomunikasi ke luar jaringan menjadi lebih sulit dan area cakupan transfer data tidak begitu luas.
Klasifikasi Jaringan Komputer
|
Ditulis oleh administrator
|
|||||||||||||||||||||||||||
Senin, 04 Januari 2010 13:54
|
|||||||||||||||||||||||||||
Terminologi jaringan
Jaringan
Komputer (network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer
otonom. 2 buah komputer dikatakan membentuk suatu network bila keduanya dapat
saling bertukar informasi.
Jaringan
komputer dibagun dalam ukuran berbeda-beda bergantung pada kondisi dan
kebutuhan dari yang menyelenggarakan. Seiring dengan perkembangan waktu
teknologi jaringan juga berkembang dengan pesat sehingga ditemukan beragam
tipe dan desain jaringan. Keanekaragaman ini memberikan kemungkinan pilihan
dalam membangun jaringan sesuai dengan rancangan yang dikehendaki. Dalam
perkembangan pengklasifikasian jaringan tidak cukup hanya didasarkan pada
aspek jangkauan saja. Hal ini disebabkan adanya perkembangan yang sangat
pesat dalam teknologi jaringan nirkabel, jaringan global, munculnya berbagai
komunitas pengguna jaringan, maupun teknik pengelolaan data terdistribusi.
Aspek- aspek yang mempengaruhi klasifikasi tersebut antara lain :
Karakteristik data, karakteristik pengguna, sistem pengelolaan (admin),
kepemilikan, dan jangkauan.
Adapun
ciri-ciri jaringan komputer antara lain : 1) berbagi perangkat keras (hardware), 2) berbagi perangkat lunak (software), 3) berbagi saluran komunikasi (internet), 4) berbagi data dengan mudah, 5) mempermudah
komunikasi antar pemakai jaringan.
Ada dua klasifikasi jaringan komputer yaitu
dibedakan berdasarkan teknologi transmisi dan jarak. Teknologi transmisi
secara garis besar ada dua jenis teknologi transmisi: 1) jaringan broadcast, 2) jaringan point to point
Transmisi jarak adalah hal yang penting sebagai ukuran klasifikasi karena
diperlukan teknik-teknik yang berbeda untuk jarak yang berbeda.
Tabel transmisi jarak
1. Personal Area
Network (PAN)
1.1 Merupakan titik akses
ke berbagai perangkat pribadi seperti komputer, telpon, ponsel, televisi,
sistem keamanan rumah yang berbasis komunikasi data personal, maupun
perangkat komunikasi publik seperti internet.
1.2 Kontrol
dilakukan dengan authoritas pribadi.
1.3
Data yang ditransmisikan juga bersifat khas
dan personal karena digunakan untuk kepentingan pribadi.
1.4
Teknologi dan protokol yang digunakan
antara lain Wireless Application Protocol (WAP), Wifi, Infrared, Bluetooth,
dsb.
1.5
Jangkauannya bisa hanya beberapa meter
saja, namun juga bisa ratusan hingga ribuan kilometer dengan memanfaatkan
jaringan global.
2. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan rancangan mendasar dalam
jaringan komputer, secara fisik LAN dapat berupa dua komputer atau lebih yang
dihubungkan melalui perantara / media bisa berupa kabel jaringan, komunikasi
wireless atau nir kabel dan lain-lain, sehingga setiap titik komputer dapat
saling berhubungan. LAN memungkinkan pengguna teknologi komputer dapat
melakukan pengunaan secara bersama-sama (share), atas item-item dan
resource-resourse yang terdapat pada tempat yang berlainan seperti file-file,
printer, berkomunikasi melalui email, forum diskusi online, website, atau
service-servive lainnya.
LAN
didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :
2.1 Beroperasi dalam area
geografis yang terbatas ( pada sebuah bangunan kantor, kampus atatu jaringan
rumah ).
2.2 Memberikan akses
kepada pengguna melalui media dengan kecepatan yang tinggi
2.3 Menyajikan kontrol
jaringan secara private di bawah kendali administrasi lokal.
2.4 Menyajikan
konektivitas full time untuk servis-servis lo
3. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN merupakan jenis jaringan untuk
mentransmisikan data yang tidak lagi bersifat pribadi/institusi, melainkan
data/informasi yang bersifat semipublik. Misalnya
untuk layanan Video on Demand, TV Kabel, komunitas pendidikan, dsb. Hak akses
user terhadap informasi yang berada di dalamnya dibatasi oleh berbagai
persyaratan. MAN biasanya tidak dimiliki oleh suatu institusi, kecuali
infrastrukturnya. Berbagai institusi bisa mengelola data dan transmisinya
secara independen sesuai konten yang dikelolanya. Oleh sebab itu MAN juga
tidak dikelola oleh satu sistem admin jaringan. Pengguna akhir (end user) MAN
tidak selalu trusted dan tertentu, namun juga tidak selalu massal dan
unidentified sehingga tidak setiap orang bisa mengakses dengan bebas. Radius jangkauan
MAN sekitar 5 and 50 km, atau seluas kota. Protokol dan teknologi pada MAN
hampir sama dengan LAN. Perbedaan terbesar terletak pada ukurannya yang lebih
besar sehingga dapat dikatakan MAN merupakan LAN yang berukuran besar
(Tane,1997)
4. Wide Area Network
(WAN)
WAN merupakan jenis
jaringan untuk mentransmisikan data yang bersifat publik, tidak bersifat
pribadi/ institusi. Salah satu contoh jaringan ini adalah internet. Pengguna akhir
(end user) tidak selalu trusted. Tidak ada batasan karakteristik user
tertentu. Namun demi keamanan dan efektivitas pengelolaan dan pelayanan ke
user beberapa penyedia layanan/informasi di jaringan global ini memerlukan
identitas pengguna.
WAN tidak dimiliki oleh suatu institusi.
Berbagai institusi bisa mengelola data dan transmisinya secara independen
sesuai konten yang dikelolanya. Oleh sebab itu WAN juga
tidak dikelola oleh satu sistem admin jaringan. Namun demi ketertiban, ada
organisasi publik/ asosiasi yang mengaturnya bagi kepentingan bersama
seperti IEEE, InterNIC, APJII, dsb. Jarak
antar simpul yang terhubung antara 100 km – 10.000 km (Tane 97). WAN sering
dimanfaatkan oleh jenis jaringan lain untuk mentransmisikan data, al PAN,
LAN, MAN, dan IPN. Dalam praktiknya terdapat dua LAN atau lebih milik satu
perusahaan (yang saling mengkomunikasikan data perusahaan) dapat memanfaatkan
jaringan global. Model seperti ini disebu Intranet. Selain itu banyak
terminologi lain bagi jaringan- jaringan global seperti Outernet, Ekstranet,
Internet Exchange, dsb.
5. Interplanet Network
( IPN )
IPN merupakan jaringan
komunikasi antar- planet, satelit, asteroid, pesawat ruang angkasa robot,
pesawat ruang angkasa berawak. Jaringan ini berupa backbone yang
menghubungkan komunitas dan infrastruktur di entitas tersebut.
6. Keuntungan menggunakan
jaringan komputer
6.1
Resource Sharing,
dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama sama.
Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak
mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut
berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi
masalah jarak.
6.2
Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan
reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan.
Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih
komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak,
maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
6.3
Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti
mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer
kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari
komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah
membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari
komputer-komputer pribadi.
6.4
Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanya
fasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server.
maka sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai
secara bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner,
Plotter, dan alat-alat lainnya.
6.5
Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan
adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk
mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap
departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data
penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian
di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang
admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses
atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
6.6
Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu,
jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhandari aplikasi
bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikankepada beberapa
komputer yang ada dalam jaringan.
7. Kerugian menggunakan jaringan komputer :
7.1
Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi
berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi
perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu
sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar
dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkanuntuk pengguna rumahan
biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network
harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang
semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan
komputer ini.
7.2
Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi
perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan
hal yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya
pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal
ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena Kesalahan pada point ini
dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan.
Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT
profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah
mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk
kebutuhan kantornya.
7.3
Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu
merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam
jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali
mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain
yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh
administrator jaringan.
7.4
Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang
menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya
pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan
secara tidak baik. Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab
keamanan jaringan.
|
Domain Name System (DNS) adalah distribute database
system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti
web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer
ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan
ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
- Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
- Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
- Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Struktur
DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.â€).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.â€).
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- com : Organisasi Komersial
- edu : Institusi pendidikan atau universitas
- org : Organisasi non-profit
- net : Networks (backbone Internet)
- gov : Organisasi pemerintah non militer
- mil : Organisasi pemerintah militer
- num : No telpon
- arpa : Reverse DNS
- xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)

Host
Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

- Resolvers mengirimkan queries ke name server
- Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
- Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
Kesimpulan
DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address di Internet. Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space adalah pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.
DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address di Internet. Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space adalah pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.
pengertian DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
- DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor
DHCP Option
|
Nama
DHCP Option
|
Apa
yang dikonfigurasikannya
|
003
|
Mengonfigurasikan default
gateway dalam
konfigurasi alamat IP. Default
gateway merujuk kepada alamat router.
|
|
006
|
||
015
|
DNS Domain Name
|
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang
menjadi “induk” dari DNS Server yang bersangkutan.
|
044
|
NetBIOS over TCP/IP Name Server
|
|
046
|
NetBIOS over TCP/IP Node Type
|
|
047
|
NetBIOS over TCP/IP Scope
|
Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat
berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar